Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
This article discusses Constututional Court Regulations Number 6 of 2020 which regulates parties who can be applicants in disputes over the results of Regional election with a single candidate are only candidate itself and election monitors, but ignores the right for community to become applicants. This paper argues that legal standing in disputes over the results of regional head elections with a single candidates should also be given to the community based on: community is a real subject involved in elections, and has an impact on the election of regional heads, the right to argue and actualize themselves in the democratic process, then the state should be able to open an opportunity for the public. The approach method used is normative juridical with secondary data. This paper concludes with the existence of a mechanism that provides access to the public as applicants in disputes over the results of regional elections with one pair of candidates, the community does not only play a role in choosing the options offered by the political system but is able to speak out over the circumstances created by the system.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Ali, Mohammad Mahrus. (2015). Tafsir Sistematis Untuk Pilkada Demokratis, Majalah Konstitusi No.104, Jakarta: Mahkamah Konstitusi.
- Aqif, Arwi. (2016). Legal Standing Pemantau Pemilu Sebagai Pemohon Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah Dengan Calon Tunggal. JOM Fakultas Hukum, 3(2), 1-15.
- Anyualatha Haridison, dkk. (2020). Regional Election and Covid-19: Evidence in Central Kalimantan. Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal). 4(2), 1597-1606
- Arifulloh, Achmad. (2015). Pelaksanaan Pilkada Serentak, Damai, dan Bermartabat. Jurnal Pembaharuan Hukum, 2(2), 301-311.
- Dyah Dwi A. (2016). MK tolak gugatan Pilkada Tasikmalaya. https://www.antaranews.com/berita/540680/mk-tolak-gugatan-pilkada-tasikmalaya
- Faiz, Pan Mohamad. (2017). Memperkuat Prinsip Pemilu yang Teratur, Bebas, dan Adil melalui Pengujian Konstitusionalitas Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 14(3), 673-700.
- Faiz, Pan Mohamad. (2018). Efektivitas Ambang Batas Sengketa Hasil Pilkada, Kolom “Ruang Konstitusi. Majalah Konstitusi, No. 138.
- Falah, Indra Fajrul. (2018). Hak Gugat Pemilih dan Masyarakat Dalam Perselisihan Hasil Pilkada Calon Tunggal. Arena Hukum, 2(11), 345-368.
- Fatah, Abdul. 2013. Gugatan Warga Negara Sebagai Mekanisme Pemenuhan Hak Asasi Manusia dan Hak Konstitusional Warga Negara. Yuridika, 28(3), 293-303.
- Febri Setiadi. (2020). Sejarah Pemantau Pemilihan Umum Di Indonesia. https://faktabanten.co.id/blog/2020/08/30/sejarah-pemantau-pemilihan-umum-di-indonesia/
- Gumayra, Dhabi K. (2006). Panduan Bantuan Hukum di Indonesia. Jakarta: Aussaid, YLBHI, PSHK and IALDF.
- Ginsburg, T., & A. Z. Huq. (2018). How to Save Constitutional Democracy. Chicago: University of Chicago Press
- Harjono. (2008). Konstitusi sebagai Rumah Bangsa. Jakarta: Konstitusi Press.
- Hermawanto (2006). Panduan Bantuan Hukum di Indonesia. Jakarta: Aussaid, YLBHI, PSHK and IALDF.
- Huda, Ni’matul. (2011). Dinamika Ketatanegaraan Indonesia Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi. Yogyakarta: FH UII Press.
- Kelsen, Hans. (2003). Teori Umum Tentang Hukum dan Negara. Bandung: Nusa Media.
- Latif, Abdul and Hasbi Ali. (2014). Politik Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
- Leon, Peter de and Dannielle M Vogenbeck. 2019. The Policy Sciences at the Crossroads. Newyork: Routledge.
- Mamudji, Sri, et al. (2005). Metode Penelitian dan Penulisan Hukum. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
- Muhammad, Abdulkadir. (2004). Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
- Nugroho, Susanti Adi. (2010). Class Action dan Perbandingannya Dengan Negara Lain. Jakarta: Kencana.
- Rahardjo, Satjipto. (2000). Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bhakti.
- Siahaan. Maruar. (2005). Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press.
- Sunggono, Bambang. (2003). Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
- United Nations. (2016). Society, Rights and The Environment International Human Rights Standards Applicable To Access To Information, Public Participation and Access To Justice. Santiago: Economic Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC).
- Utrecht, E. (1960). Pengantar dalam Hukum Indonesia. Jakarta: Penerbitan Universitas.
- Gema Perdana. 2019. Hak Rakyat Dalam Mekanisme Pembubaran Partai Politik Di Indonesia. JIPPK, 4(1), 61-80 .
- Hanan, Djayadi. (2015). Calon Tunggal, Kaderisasi, dan Kolusi Partai. Suara Pakar, Majalah Suara KPU Edisi 4.
- Hidayatullah, Bagus Anwar. (2014). Politik Hukum Sistem Pemilu Legislatif dan Presiden Tahun 2009 dan 2014 Dalam Putusan MK. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 21(4), 559-582.
- Olatunji, Felix Olusanjo. (2013). Democracy and the Challenge of the Rules of Law in Developing Democratic Society. Beytulhikme An International Journal of Philosophy. 3(2), 67-79.
- Sari, Indah. (2016). Sengketa Lingkungan Hidup Dalam Perspektif Hukum Perdata Lingkungan. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 7(1), 14-35.
- Satriawan, Iwan & Khairil Azmin Mokhtar. (2015). The Constitutional Court’s Role in Consolidating Democracy and Reforming Local Election. Constitutional Review. 1(1), 105-129.
- Wantu, Fence M. (2012). Mewujudkan Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan dalam Putusan Hakim di Peradilan Perdata. Jurnal Dinamika Hukum, 12(3), 480-489.
- Mimi Kartika. (2020). Bawaslu Awasi Potensi Pelanggaran Pilkada Paslon Pejawat, https://republika.co.id/berita/qinff4396/bawaslu-awasi-potensi-pelanggaran-pilkada-paslon-pejawat.
References
Ali, Mohammad Mahrus. (2015). Tafsir Sistematis Untuk Pilkada Demokratis, Majalah Konstitusi No.104, Jakarta: Mahkamah Konstitusi.
Aqif, Arwi. (2016). Legal Standing Pemantau Pemilu Sebagai Pemohon Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah Dengan Calon Tunggal. JOM Fakultas Hukum, 3(2), 1-15.
Anyualatha Haridison, dkk. (2020). Regional Election and Covid-19: Evidence in Central Kalimantan. Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal). 4(2), 1597-1606
Arifulloh, Achmad. (2015). Pelaksanaan Pilkada Serentak, Damai, dan Bermartabat. Jurnal Pembaharuan Hukum, 2(2), 301-311.
Dyah Dwi A. (2016). MK tolak gugatan Pilkada Tasikmalaya. https://www.antaranews.com/berita/540680/mk-tolak-gugatan-pilkada-tasikmalaya
Faiz, Pan Mohamad. (2017). Memperkuat Prinsip Pemilu yang Teratur, Bebas, dan Adil melalui Pengujian Konstitusionalitas Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 14(3), 673-700.
Faiz, Pan Mohamad. (2018). Efektivitas Ambang Batas Sengketa Hasil Pilkada, Kolom “Ruang Konstitusi. Majalah Konstitusi, No. 138.
Falah, Indra Fajrul. (2018). Hak Gugat Pemilih dan Masyarakat Dalam Perselisihan Hasil Pilkada Calon Tunggal. Arena Hukum, 2(11), 345-368.
Fatah, Abdul. 2013. Gugatan Warga Negara Sebagai Mekanisme Pemenuhan Hak Asasi Manusia dan Hak Konstitusional Warga Negara. Yuridika, 28(3), 293-303.
Febri Setiadi. (2020). Sejarah Pemantau Pemilihan Umum Di Indonesia. https://faktabanten.co.id/blog/2020/08/30/sejarah-pemantau-pemilihan-umum-di-indonesia/
Gumayra, Dhabi K. (2006). Panduan Bantuan Hukum di Indonesia. Jakarta: Aussaid, YLBHI, PSHK and IALDF.
Ginsburg, T., & A. Z. Huq. (2018). How to Save Constitutional Democracy. Chicago: University of Chicago Press
Harjono. (2008). Konstitusi sebagai Rumah Bangsa. Jakarta: Konstitusi Press.
Hermawanto (2006). Panduan Bantuan Hukum di Indonesia. Jakarta: Aussaid, YLBHI, PSHK and IALDF.
Huda, Ni’matul. (2011). Dinamika Ketatanegaraan Indonesia Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi. Yogyakarta: FH UII Press.
Kelsen, Hans. (2003). Teori Umum Tentang Hukum dan Negara. Bandung: Nusa Media.
Latif, Abdul and Hasbi Ali. (2014). Politik Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
Leon, Peter de and Dannielle M Vogenbeck. 2019. The Policy Sciences at the Crossroads. Newyork: Routledge.
Mamudji, Sri, et al. (2005). Metode Penelitian dan Penulisan Hukum. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Muhammad, Abdulkadir. (2004). Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Nugroho, Susanti Adi. (2010). Class Action dan Perbandingannya Dengan Negara Lain. Jakarta: Kencana.
Rahardjo, Satjipto. (2000). Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bhakti.
Siahaan. Maruar. (2005). Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press.
Sunggono, Bambang. (2003). Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
United Nations. (2016). Society, Rights and The Environment International Human Rights Standards Applicable To Access To Information, Public Participation and Access To Justice. Santiago: Economic Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC).
Utrecht, E. (1960). Pengantar dalam Hukum Indonesia. Jakarta: Penerbitan Universitas.
Gema Perdana. 2019. Hak Rakyat Dalam Mekanisme Pembubaran Partai Politik Di Indonesia. JIPPK, 4(1), 61-80 .
Hanan, Djayadi. (2015). Calon Tunggal, Kaderisasi, dan Kolusi Partai. Suara Pakar, Majalah Suara KPU Edisi 4.
Hidayatullah, Bagus Anwar. (2014). Politik Hukum Sistem Pemilu Legislatif dan Presiden Tahun 2009 dan 2014 Dalam Putusan MK. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 21(4), 559-582.
Olatunji, Felix Olusanjo. (2013). Democracy and the Challenge of the Rules of Law in Developing Democratic Society. Beytulhikme An International Journal of Philosophy. 3(2), 67-79.
Sari, Indah. (2016). Sengketa Lingkungan Hidup Dalam Perspektif Hukum Perdata Lingkungan. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 7(1), 14-35.
Satriawan, Iwan & Khairil Azmin Mokhtar. (2015). The Constitutional Court’s Role in Consolidating Democracy and Reforming Local Election. Constitutional Review. 1(1), 105-129.
Wantu, Fence M. (2012). Mewujudkan Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan dalam Putusan Hakim di Peradilan Perdata. Jurnal Dinamika Hukum, 12(3), 480-489.
Mimi Kartika. (2020). Bawaslu Awasi Potensi Pelanggaran Pilkada Paslon Pejawat, https://republika.co.id/berita/qinff4396/bawaslu-awasi-potensi-pelanggaran-pilkada-paslon-pejawat.